Gambar Sampul Geografi · Bab 2 Fenomena Antroposfer
Geografi · Bab 2 Fenomena Antroposfer
Dibyo

24/08/2021 09:19:34

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
3GFOPNFOB!BOUSPQPTGFSEBO!BTQFL!LFQFOEVEVLBOUvkvbo!qfncfmbkbsbo;2/ Nfohbobmjtjt!lpnqptjtj!qfoevevl!cfsebtbslbo!vnvs!ebo!kfojt!lfmbnjo/3/ Nfohijuvoh!qfsuvncvibo!qfoevevl!ej!tvbuv!xjmbzbi/4/ Nfozbkjlbo!jogpsnbtj!lfqfoevevlbo!nfmbmvj!qfub-!ubcfm-!ebo!hsbgjl!)ejbhsbn*/5/ Nfoeftlsjqtjlbo!ebnqbl!lfqfoevevlbo!ufsibebq!lfijevqbo!ej!cvnj/Qfub!LpotfqKvnmbiqfoevevlTfotvtQfsuvncviboLfqbebuboBtqfllfqfoevevlboEbnqbllfqfoevevlboJoufsbltj!lfijevqboflpopnj!tptjbm!cvebzbLfcjkblboqfoevevlLpnqptjtjqfoevevl
Antroposfer berasal dari kata latin antropos yang berarti manusia dan spairayang berarti lingkungan. Jadi, antroposer artinya lingkungan bagian dari bumi yang dihuni manusia. Pembahasan hubungannya dengan antroposfer sangat luas misalnya tentang kependudukan, pemukiman, dan lingkungan hidup.Pengertian penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan mereka yang ber-domisili kurang dari 6 bulan, tetapi bertujuan untuk menetap.Jumlah penduduk suatu negara diketahui dengan berbagai cara, yaitu dengan sensus penduduk, registrasi, dan survei. Sensus secara singkat dapat diartikan perhitungan resmi dari penduduk suatu negara, bersama-sama dengan pengumpulan statistiknya dan yang menangani adalah Biro Pusat Statistik di Jakarta, sedangkan yang menyangkut masalah kependudukan ditangani oleh Lembaga Demografi.1. Macam Sensus PendudukMenurut pelaksanaannya ada 2 macam sensus, yaitu sensus de jure dan sensus de facto.a. Sensus de jure, yaitu pencacahan yang hanya dikenakan kepada setiap orang, yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah negara yang bersangkutan.b. Sensus de facto, yaitu pencacahan yang dikenakan kepada setiap orang, yang pada waktu diadakan sensus berada di dalam negara yang ber-sangkutan.Manfaat diadakannya sensus penduduk menurut Wardiyatmoko dan Bintarto sebagai berikut.a. Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya.b. Mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin, umur, dan banyaknya kesempatan kerja.c. Mengetahui keadaan pertumbuhan penduduk.d. Mengetahui susunan penduduk menurut mata pencaharian agar dik-etahui struktur perekonomiannya.e. Mengetahui persebaran penduduk, daerah yang terlalu padat, dan dae-rah yang masih jarang penduduknya.f. Mengetahui keadaan penduduk suatu kota dan mengetahui akibat perpindahan.g. Merencanakan pembangunan bidang kependudukan.Geografi XI34AKOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN
Di Indonesia, sensus telah diadakan pada tahun 1930, 1961, 1971, 1980, 1990, dan 2000. Pada tahun 1940 dan 1950 karena pada waktu itu dalam keadaan Perang Dunia II dan Perang Kemerdekaan, sensus tidak dapat diselenggarakan. Carilah informasi lembaga apakah yang menyelenggarakan sensus penduduk nasional tahun 2000!Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, yaitu sebagai berikut.Tabel 1.Pertumbuhan Jumlah Penduduk IndonesiaTahun 1930 - 2005Tahun Jumlah 1930 59.969.000 1940 *) 71.000.000 1950 *) 75.000.000 1961 97.019.000 1971 *) 119.183.000 1980 147.000.000 1990 179.321.641 2000 206.204.595 2003 220.500.000 2005 221.900.000*) Angka perkiraan berdasarkan perhitungan sampling.(Sumber: BPS, 2005)Adapun berdasarkan urutannya di dunia, jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat terbesar. Untuk lebih jelasnya, amatilah tabel berikut.Tabel 2.Jumlah Penduduk Lima Negara Terbesar di DuniaTahun 2005 No. Nama Negara Jumlah Penduduk Juta Jiwa 1. Cina 1.303,7 2. India 1.103,4 3. Amerika Serikat 296,5 4. Indonesia 221,9 5. Brasil 184,2(Sumber: World Population Data Sheet, 2005)Geografi XI35
Dari data di atas terlihat bahwa penduduk Indonesia menempati urutan keempat terbesar di dunia. Tiga negara pada tabel di atas adalah negara di Benua Asia. Indonesia berada pada posisi ketiga di Asia jumlah penduduknya, sedangkan di Asia Tenggara, jumlah penduduk Indonesia terbesar pertama.2. Susunan PendudukPenduduk pada suatu wilayah/negara dapat digolongkan atau disusun menurut umur jenis kelamin, mata pencaharian, pendapatan, kebangsaan, agama, pendidikan, tempat tinggal (provinsi atau pulau), dan sebagainya. Susunan penduduk disebut juga komposisi penduduk. Susunan penduduk ini penting sekali diketahui karena berbagai susunan ini beserta perubahan-perubahannya dari satu tahun ke tahun, dapat ditarik kesimpulan yang dapat menjadi dasar daripada berbagai kebijakan dan program-program pemerintah, misalnya menyusun susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin.Menunjukkan kemungkinan pertambahan penduduk, jumlah tenaga kerja yang tersedia, jumlah laki-laki, dan perempuan serta golongan umur yang berbeda dapat digambarkan seperti tabel di bawah ini! a. Piramida Penduduk/Piramida UmurPiramida penduduk/piramida umur adalah grafik susunan penduduk menurut umur pada saat tertentu yang berbentuk piramid. Berikut adalah contoh populasi penduduk tahun 2004.Tabel 3.Populasi Umur dan Jenis KelaminPenduduk Indonesia Tahun 2004 Umur Penduduk Laki-laki Penduduk Perempuan Jumlah Penduduk (Tahun) (x 1.000 jiwa) (x 1.000 jiwa) (x 1.000 jiwa) 0 - 4 12.304 11.852 24.156 5 - 9 12.008 11.600 23.608 10 - 14 11.323 10.965 22.288 15 - 19 11.055 10.756 21.81120 - 24 11.292 11.085 22.377 25 - 29 10.939 10.820 21.759 30 - 34 9.559 9.503 19.062 35 - 39 8.794 8.725 17.519 40 - 44 7.858 7.846 15.704 45 - 49 6.962 6.980 13.942 50 - 54 5.237 5.361 10.598 55 - 59 3.417 3.689 7.106Geografi XI36
Umur Penduduk Laki-laki Penduduk Perempuan Jumlah Penduduk (Tahun) (x 1.000 jiwa) (x 1.000 jiwa) (x 1.000 jiwa) 60 - 64 2.986 3.382 6.368 65 - 69 2.366 2.839 5.205 70 - 74 1.584 2.019 3.603 75 - 79 844 1.160 2.004 Ž 80 514 828 1.342 Total 119.042 119.410 238.452(Sumber: Proyeksi U.S. Census Bureau, IDB, 2004)Cara menyusun piramida penduduk sebagai berikut.1) Penduduk dibagi menurut jenis kelamin (dari hasil sensus), golongan pria (laki-laki) ada di sebelah kiri garis umur, golongan wanita (perempuan) ada di sebelah kanan.2) Tiap-tiap golongan (L dan P) dibagi menurut umur, misalnya dengan periode 5 tahunan (dalam contoh tersebut periode 4 tahunan), diwujudkan pada garis tegak lurus.Dari data penduduk di atas bila disusun dalam bentuk piramida penduduk adalah sebagai berikut.25 23 21975311.56.:21.2526.2:31.3536.3:31.4546.4:51.5556.5:61.6566.6:71.7576.7:81.8586.8:91,1357921 23 25Mblj.mbljQfsfnqvboGambar 2.1Piramida penduduk Indonesia 2004.(Sumber: Census Bureau, International Data Base)b. Macam-macam Piramida Penduduk1) Piramida Penduduk Muda (A)Grafik ini menggambarkan penduduk yang tumbuh. Jadi, jumlah pertambahannya masih terus meningkat, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian.2) Piramida Penduduk Stasioner (B)Grafik ini menunjukkan penduduk yang tidak berubah-ubah, Geografi XI37
jumlah kelahiran dan kematian dalam keadaan seimbang.3) Piramida Penduduk Tua (C)Bentuk ini menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat daripada angka kematian. Bila hal ini terjadi terus-menerus, akan menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk daerah/ negara yang bersangkutan.313123 21 9 7 5 3 1232197531!up!56!up!:21!up!2531!up!3536!up!3:41!up!4546!up!4:51!up!5556!up!5:61!up!6566!up!6:71!up!7576!up!7:81!up!8586!boe!pwfs26!up!2:NjmmjpotNbmfNjmmjpotGfnbmf2::123 21 9 7 5 3 1232197531!up!56!up!:21!up!2531!up!3536!up!3:41!up!4546!up!4:51!up!5556!up!5:61!up!6566!up!6:71!up!7576!up!7:81!up!8586!boe!pwfs26!up!2:NjmmjpotNbmfNjmmjpotGfnbmf311623 21 9 7 5 3 1232197531!up!56!up!:21!up!2531!up!3536!up!3:41!up!4546!up!4:51!up!5556!up!5:61!up!6566!up!6:71!up!7576!up!7:81!up!8586!boe!pwfs26!up!2:NjmmjpotNbmfNjmmjpotGfnbmfQjsbnjeb!qfoevevl!tubtjpofs!ejtfcvukvhb!qjsbnjeb!qfoevevl!qfmvsv/Qjsbnjeb!qfoevevl!nveb!ejtfcvukvhb!qjsbnjeb!qfoevevl!lfsvdvu/Qjsbnjeb!qfoevevl!uvb!ejtfcvukvhb!qjsbnjeb!qfoevevl!cbuv!ojtbo/Qjsbnjeb!Qfoevevl!Joepoftjb!Ubivo!2::1-!3116-!3131Gambar 2.2Bentuk piramida penduduk.(Sumber: Lembaga Demografi Fak. Ekonomi UI)c. Piramida Penduduk dan Angka KetergantunganPiramida penduduk dapat kita lihat bahwa bagian bawah merupa-kan kelompok umur muda. Kelompok ini merupakan kelompok yang belum ekonomis produktif, artinya masih menjadi tanggungan kelompok umur dewasa yang ekonomis produktif. Bagian atas dari piramida merupakan kelompok umur tua, yang sudah tidak ekonomis produktif. Kelompok ini juga menjadi tanggungan kelompok umur dewasa yang ekonomis produktif. Rasio ketergantungan (depedency ratio) atau angka beban ketergantungan adalah suatu angka yang menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia nonproduktif. Untuk mengetahui berapa besar angka ketergantungan, secara umum Geografi XI38
digunakan rumus sebagai berikut.Contoh:Data penduduk negara X tahun 2006 sebagai berikut.Kelompok umur muda (0 - 14 tahun) = 51.454.000Kelompok umur dewasa/produktif (15 - 64 tahun) = 63.180.000Kelompok umur tua (65 tahun ke atas) = 3.576.000Dari data tersebut dapat dihitung rasio ketergantungannya sebagai berikut.Setiap 100 orang kelompok produktif harus menanggung 88,7 orang dari kelompok yang tidak produktif. Makin besar rasio ketergantungan berarti makin besar beban tanggungan bagi kelompok usia produktif. Tinggi rendahnya angka ketergantungan dapat dibedakan tiga golongan, yaitu angka ketergantungan rendah bila kurang dari 30, angka ketergantungan sedang bila 30 - 40, dan angka ketergantungan tinggi bila lebih dari 41.Contoh:Data penduduk negara Y tahun 2006, jumlah anak nonproduktif 50%, jumlah nonproduktif tua 10 %, dan jumlah usia produktif 40%.Ini berarti setiap 100 orang penduduk yang produktif, harus menanggung beban 150 orang penduduk nonproduktif.Jadi, semakin besar pembilang (orang-orang yang tidak menghasilkan) makin besarlah angka ketergantungan ini. Makin besar angka ketergantungan, makin besar pula beban tanggungan suatu negara.Geografi XI39
Di bawah ini keadaan angka ketergantungan dari beberapa negara.Tabel 4.Angka Ketergantungan Beberapa Negara Tahun 2004No. Negara Angka Ketergantungan 1. Ethiopia 104 2. Tanzania 103 3. Gana 102 4. Pakistan 101 5. Filipina 100 6. Vietnam 96 7. Thailand 90 8. Myanmar 86No. Negara Angka Ketergantungan 9. India 82 10. Indonesia 81 11. USA 78 12. Perancis 75 13. Inggris 66 14. Australia 65 15. Belanda 65(Sumber: Sto Doard Robert, Human Geography New Jersey, 2004)Geografi XI40- Sensus penduduk- Komposisi penduduk- Angka ketergantungan
Geografi XI41Amatilah komposisi penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin berdasarkan hasil sensus penduduk Indonesia tahun 2000 sebagai berikut!1!.!56!.!:21!.!2526!.!2:31!.!3536!.!3:41!.!4546!.!4:51!.!5556!.!5:61!.!6566!.!6:71!.!7576!.!7:81!.!8586,ubl!ufskbxbcKvnmbiHpmpohboVnvsMblj.mbljQfsfnqvboKvnmbi31/413/48731/5:5/1:231/564/84332/25:/6282:/369/21229/751/:4827/4::/83125/:15/33723/578/959:/767/1168/495/:796/789/7756/432/12:4/675/:373/948/1483/827/:9622/958312/352/:::21/3:6/81221/544/97621/571/:1921/75:/459:/348/575:/241/6159/315/4138/543/9517/544/5496/198/3634/8:2/2963/994/3373/6:8/1872/777/2:22/479/2:12/368/6376/:57211/:45/:7321/117/78621/171/337:/::3/93521/611/27:21/131/748:/621/5449/2:6/5298/582/4977/145/5215/679/8644/6:4/8943/8:6/5493/834/:542/9:9/8462/579/9582/56:/56:6/:12211/418/148(Sumber: BPS Indonesia tahun 2000)1. Jelaskan apakah yang dimaksud tak terjawab pada golongan umur hasil sensus tahun 2000!2. Buatlah piramida penduduk dengan mengecualikan yang tak terjawab berdasarkan data tersebut di atas!3. Bagaimana pendapat Anda tentang komposisi golongan umur dan jenis kelamin penduduk Indonesia tahun 2000 tersebut? Bandingkan dengan sensus penduduk Indonesia tahun 2004 termasuk piramidnya. Jelaskan apa perbedaannya!
1. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk disebut juga dinamika penduduk. Ada 3 klasifikasi pertumbuhan penduduk, yaitu sebagai berikut.a. Pertumbuhan penduduk termasuk cepat, bila pertumbuhan 2% lebih dari jumlah penduduk tiap tahun.b. Pertumbuhan penduduk termasuk sedang, bila pertumbuhan itu antara 1% - 2%.c. Pertumbuhan penduduk termasuk lambat, bila pertumbuhan itu antara 1% atau kurang.Pertumbuhan penduduk, yaitu angka yang menunjukkan tingkat pertambahan penduduk per tahun dalam jangka waktu tertentu dinyata kan dengan persen. Keadaan penduduk tumbuh, bila angka kelahiran lebih besar dari angka kematian. Atau jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh faktor-faktor kelahiran, kematian, dan migrasi yang terdiri atas emigrasi dan imigrasi. Ada 2 pengertian pertumbuhan penduduk.a. Pertumbuhan Penduduk Alami (Natural Increase)Pertumbuhan penduduk alami, yaitu terjadi dari selisih kelahiran dan kematian. Rumus: P = l - mb. Pertumbuhan Penduduk Migrasi Atau Pertumbuhan Penduduk TotalPertumbuhan penduduk migrasi atau pertambahan penduduk total ialah pertumbuhan penduduk alami ditambah dengan selisih imigrasi dengan emigrasi. Rumus:P = (l1 - m) + (l2 - e) Keterangan:P = jumlah pertumbuhan pendudukl1 = jumlah kelahiran (fertilitas)m = jumlah kematian (mortalitas)e = jumlah emigran (orang yang pergi)l2 = jumlah imigran (orang yang datang)Geografi XI42BMENGHITUNG PERTUMBUHAN PENDUDUK SUATU WILAYAH
2. Kelahiran Atau Fertilitas/NatalitasKelahiran ialah kemampuan seseorang wanita untuk melahirkan yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Ada beberapa faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas) dan yang menghambat (antinatalitas).a. Faktor-faktor PronatalitasFaktor-faktor pronatalitas antara lain sebagai berikut.1) Kawin dalam usia muda atau di bawah umur, artinya kalau seorang wanita sudah kawin dalam usia muda, kesempatan reproduksi (melahirkan) lebih lama. Jadi, kesempatan mempunyai anak lebih banyak.2) Rendahnya tingkat kesehatan. Banyaknya bayi yang meninggal menyebabkan orang tua ada kecenderungan mempunyai banyak anak. Jadi, bila ada yang meninggal masih ada cadangannya.3) Suatu anggapan: ”banyak anak banyak rezeki”. Ini sebenarnya suatu mitos, yakni anggapan yang keliru.4) Jaminan untuk hari tua ada yang merawat.5) Masa-masa damai.b. Faktor-faktor AntinatalitasFaktor-faktor antinatalitas antara lain sebagai berikut.1) Adanya ketentuan batas umur menikah. Di Indonesia, untuk wanita ditetapkan minimal umur 16 tahun, sedangkan untuk laki-laki batas minimal 19 tahun.2) Adanya program pemerintah yang membatasi kelahiran. Di Indonesia, dengan program KB yang mulai dicanangkan pada tahun 1970, dengan semboyan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS), 2 anak cukup.3) Adanya anggapan sebagian orang tua ‘orang tua modern’ bahwa anak mau tidak mau menjadi beban orang tua, lebih-lebih banyak anak.4) Adanya pembatasan tunjangan anak, terutama bagi pegawai negeri.5) Masa-masa perang. Geografi XI43Jumlah penduduk daerah X tahun 2006 sebanyak 15.200 orang. Pada tahun 2007 tercatat jumlah kelahiran 128 orang, kematian 95 orang, jumlah imigran 323 orang, dan jumlah emigran 295 orang.Hitunglah jumlah dan pertumbuhan penduduk total tahun 2007!
3. Angka Kelahiran dan Angka Kematiana. Kelahiran (Fertilitas/Natalitas)1) Angka Kelahiran KasarAngka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate(CBR) menunjukkan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut. Di mana:CBR = angka kelahiran kasarL= jumlah kelahiran selama satu tahunP= jumlah penduduk pertengahan tahunAngka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu:a) Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30.b) Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20 - 30.c) Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20. Menurut Wardiyatmoko angka kelahiran kasar (CBR) dalam kurun waktu 2000 - 2005 kurang lebih sebesar 29. Dibandingkan dengan CBR Asia 25, Thailand 28, Malaysia 27, dan Singapura 25 maka CBR Indonesia masih relatif tinggi.Contoh:Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 20.000 jiwa dan jumlah bayi yang lahir tercatat 900 anak. Berapa angka kelahiran kasarnya?Jawab:Angka kelahiran kasar adalah 45, artinya pada setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun terjadi kelahiran sebanyak 45 bayi.2) Angka Kelahiran UmumAngka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun.Angka kelahiran umum dapat diketahui dengan rumus.Geografi XI44
Di mana:L= banyaknya kelahiran selama satu tahunW(15 - 49) = banyaknya penduduk wanita yang berumur 15 - 49 tahunContoh:Di kecamatan X banyaknya wanita berumur 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun 2006 ada 9.000 orang, sedangkan jumlah bayi yang lahir 900 anak. Berapakah angka kelahiran umumnya?Jawab:Angka kelahiran umum 100, artinya setiap 1.000 wanita berumur 15 - 49 tahun dalam satu tahun terdapat jumlah kelahiran 100 bayi.3) Angka Keahiran Khusus Angka kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate(ASBR) menunjukkan banyaknya bayi lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam waktu satu tahun. Untuk mengetahui ASBR digunakan rumus sebagai berikut. Di mana:ASBR= angka kelahiran dari wanita pada umur tertentuLx= jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur ter-tentuPx = jumlah wanita pada kelompok umur tertentuContoh:Di kabupaten A terdapat wanita usia 20 - 24 sebanyak 300.000 jiwa. Banyaknya bayi yang lahir pada tahun tersebut sebanyak 3.000 anak. Berapa angka kelahiran khususnya?Jawab:Hal itu berarti setiap 1.000 orang wanita usia 20 - 24 tahun terdapat 10 bayi yang lahir dalam setahun.Geografi XI45
b. Kematian (Mortalitas)1) Angka Kematian KasarAngka kematian kasar atau Crude Death Rate(CDR) menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 pendduk dalam setahun.Angka kematian kasar terdiri atas tiga golongan, yaitu:a) Golongan rendah, apabila jumlah mortalitasnya kurang dari 13.b) Golongan sedang, apabila jumlah mortalitasnya antara 14 - 18.c) Golongan tinggi, apabila jumlah mortalitasnya lebih dari 18. Rumus yang digunakan untuk mengetahui angka kematian kasar adalah: Di mana:M = jumlah kematianP = jumlah penduduk pada pertengahan tahun Menurut Wardiyatmoko angka kematian kasar (CDR) Indonesia dalam kurun waktu 2000 - 2005 kurang lebih sebesar 43. Dibandingkan dengan CDR Asia 42, Thailand 40, Malaysia 24, dan Singapura 9 maka CDR Indonesia masih relatif tinggi.Contoh:Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 10.000 jiwa dan jumlah penduduk yang meninggal 800 anak. Berapakah angka kematian kasarnya?Jawab:Angka kematian kasarnya 8, artinya setiap 1.000 orang dalam 1 tahun, jumlah penduduk yang meninggal ada 8 orang.2) Angka Kematian KhususAngka kematian khusus menurut umur atau Age Spesific Death Rate (ASBR) menunjukkan banyaknya orang yang meninggal tiap 1.000 orang penduduk pada usia tertentu dalam setahun. Biasanya angka ini sangat tinggi pada kelompok usia lanjut, sedangkan pada kelompok usia muda angka ini jauh lebih rendah.Geografi XI46
Di mana: ASBR= angka kematian pada umur tertentuLx= jumlah kematian pada umur tertentu dalam setahunPx = jumlah penduduk umur tertentuAngka kematian kasar digolongkan rendah jika kurang dari 13, sedang jika berkisar 14 - 18, dan tinggi jika lebih dari 18.Contoh:Jumlah penduduk provinsi A yang berumur 65 - 69 tahun adalah 100.000 jiwa. Dalam waktu satu tahun yang meninggal dunia seban-yak 20.000 jwa. Hitunglah angka kematian khusus menurut kelom-pok umur di provinsi tersebut!Jawab:Artinya setiap 1.000 penduduk yang berumur 65 - 69 tahun, yang meninggal sebanyak 200 orang dalam setahun.4. Usia Rata-rata Harapan Hidup, dan Sex RatioPada tahun 1995 - tahun 2000 rata-rata harapan hidup bagi orang Indonesia adalah 58,5 tahun untuk laki-laki dan 62 tahun untuk perempuan, sedangkan rata-rata kematian bayi 75.Kematian bayi dan harapan hidup di beberapa negara dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 5.Usia Harapan Hidup dan Kematian Bayi di Beberapa NegaraNegara Kematian Harapan HidupBayi* Laki-laki PerempuanAustralia 5,8 75,0 80,9Selandia Baru 8,3 71,9
Copyright © Ibu Im 2021